Judul Buku : Air Mata Presiden Mursi
Penulis : AM. Waskito
Penerbit : Pustaka Al-Kautsar
Tahun Terbit : Juli 2013
ISBN : 978-979-592-640-5
Tebal Buku : 138 hlm
Ukuran : 13,5 x 20,5 cm
Harga : Rp28.000,-
Rahasia Keji di Balik Kudeta Mesir
“Demi
Allah, kami akan membunuh kalian satu per satu. Akan terjadi banjir darah. Kematianmu
dan kehancuran jamaahmu lebih dekat dari yang kau bayangkan.” (ancaman Jenderal
Subhi suruhan As-Sisi terhadap Presiden Mursi, hlm. 60)
“Kalau
kamu tetap keras kepala, kami akan menyembelih kalian semua. Keadaan juga akan
tambah sulit. Kamu tidak punya pilihan, selain kami rekam pengunduranmu, atau
kamu kembali menjadi presiden dengan syarat-syarat yang pernah kusampaikan. Kalau
kamu tidak memilih salah satu, maka bayarannya adalah darahmu dan darah para
pendukungmu.” (ancaman Jenderal Sabhi, hlm.60).
Maka
saksikanlah jawaban Presiden Mursi, sang presiden yang teguh dan satu-satunya
presiden penghafal Al-Quran itu,
“Kalau aku
terima tawaranmu hari ini, setelah banyak orang yang meninggal, dan setelah
engkau menceritakan kepadaku, maka artinya aku telah mengkhianati mereka. Aku telah
mengkhianati pengorbanan jiwa mereka. Aku telah mengkhianati sumpahku kepada
Allah dan seluruh rakyat. Kalau aku terima tawaran kalian, maka negeriku ini
tidak lagi mempunyai masa depan di bawah kekuasaan kalian. Sebaiknya kalian
bunuh aku saja. Itu lebih ringan bagiku.” (Jawaban
Presiden Mursi terhadap ancaman Jenderal Subhi yang diutus As-Sisi, hlm. 60).
Sungguh jawaban
yang tidak keluar dari lisan seorang oportunis dan hamba dunia, melainkan
ucapan mukmin sejati.
*****
Masih segar dalam ingatan pembantaian demi
pembantaian yang terjadi kepada para pendukung presiden Mursi yang bergulir sejak
3 Juli 2013 lalu. Perhatian dunia seolah tersita dan hanya tertuju ke arah
Mesir. Media cetak dan elektronik pun tak ketinggalan memburu dan menyiarkan
berita tersebut. Sayangnya, sebagian besar media tersebut menyajikan berita
yang tidak berimbang bahkan cenderung memihak militer yang nyata-nyata memberontak
terhadap pemerintahan yang sah. Pun sebagian kaum muslim dari berbagai dunia,
termasuk Kerajaan Arab Saudi, seolah sengaja membutakan diri terhadap fakta di
balik peristiwa tersebut bahkan menuding presiden Mursi sebagai kepala negara
yang senang melihat kesengsaraan para pendukungnya.
Ya, begitulah kalangan Islam Phobia
yang lebih memilih dipimpin oleh rezim militer yang zhalim dan pro barat (Amerika dan Zionis Israel) beserta
lembaga-lembaga pinjaman keuangan mereka yang hanya kedok untuk menguasai suatu
negara, daripada dipimpin oleh tokoh Islam. Presiden Mursi secara
terang-terangan digulingkan dari jabatan yang dipegangnya berdasarkan pemilihan
yang sah dan demokratis, oleh militer dan para pemberontak yang menamakan gerakan
mereka sebagai “Tamarod” (pemberontakan). Peristiwa berdarah dan memilukan yang
terjadi di depan mata, benar-benar sebuah tragedi yang tak hanya melecehkan
demokrasi tapi juga penentangan terhadap hukum Islam tentang larangan pemberontakan terhadap kekuasaan yang sah.
Tragedi kudeta yang terjadi di Mesir
sebenarnya adalah pertarungan ideologi antara kelompok Islam versus kelompok
sekuler liberal. Peristiwa penggulingan
tersebut juga tak luput dari peran besar pihak lain yang menyokong
militer Mesir pimpinan As-Sisi laknatullah. Kebencian dan aksi jahat pihak-pihak
tersebut terhadap Presiden Mursi telah direncanakan dengan apik. Mereka amat
membenci presiden Mursi yang berasal dari Al-Ihwan Al-Muslimun dan ketegasan
beliau dalam menentang Israel dan Suriah. Israel, sang penjahat dunia yang
berupaya melenyapkan Palestina dari muka bumi memang tak pernah ingin aksi
jahatnya mendapat hambatan. Sejak pidato pertama beliau (Mursi) yang
menggetarkan, yang secara tegas menyuarakan pembelaan terhadap Al-Quds, Zionis
Israel dan para pendukungnya semakin gerah dan berupaya menumbangkan beliau. Begitu
pula dengan Suriah yang dikuasai Bashar Al-Asad bersama rezim Syiah Nushairiyah
yang melakukan pembantaian keji terhadap kelompok sipil Sunni di Suriah. Mereka
bersekongkol dalam makar yang keji untuk menjatuhkan beliau.
Presiden Mursi, sosok yang menjadi
presiden pertama yang menghafal Al-Quran di seluruh dunia itu tak pernah gentar
meski berada di balik jeruji sekalipun. Semangatnya menegakkan Islam di bumi
Mesir dan dunia memberi semangat juang tang terus berkobar dan tak pernah
padam.
Semua pembahasan lengkap mengenai
sosok presiden Mursi, kudeta militer dan penyebab serta dalangnya dipaparkan
secara lugas dalam buku bertajuk “Air Mata Presiden Mursi” ini. Selain itu,
buku ini padat akan fakta mengenai pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
kejatuhan presiden Mursi dan keruntuhan Islam di muka bumi. Hal-hal yang
dipertanyakan dan dinyatakan oleh sebagian kelompok muslimin dan kaum kufar yang
digunakan sebagai dalih untuk membenarkan kudeta juga dibahas lengkap beserta
jawabannya. Sungguh penuh kejutan dan paparan yang menarik berdasarkan fakta
dan referensi yang akurat (bahkan tak diungkap media), karena tak hanya
membahas tentang Mesir, tapi penulis sebenarnya menyajikan fakta yang terjadi
di dunia mengenai agenda besar kaum kafir untuk menghancurkan Islam, termasuk
beberapa fakta mengenai Indonesia yang hingga kini berada di bawah kekuasaaan
liberal. Di dalam buku ini akan kita temukan informasi yang sangat penting.
Pembahasan lengkap dalam buku ini
sungguh menampar kita yang selama ini terlebih sering hanya terduduk manis
menyaksikan peristiwa demi peristiwa yang menyudutkan umat Islam. Hadirnya buku
ini dengan pemaparannya membuat kita menjadi lebih awas dan waspada terhadap
ancaman kaum kafir. Buku ini menjadi salah satu bukti cacatnya demokrasi
apabila berada di tangan kaum sekular-liberal.
Isi buku ini menyampaikan pesan yang
kuat kepada kita para pembaca, khusunya partai-partai Islam agar tetap
membangun jaringan yang kuat dengan seluruh elemen masyarakat Islam sambil
mengupayakan solusi untuk kesejahteraan bangsa dan negara. Mari jadikan politik
Islam sebagai sarana kemaslahatan bagi semua kalangan. Ayo kita tegakkan Islam
dan iman agar tetap berjaya melawan aksi dan rencana busuk para pendengki
Islam. Ingatlah, sesungguhnya makar Allah jauh lebih dahsyat daripada makar
manusia-manusia tak beriman itu.
Sebagai pecinta buku yang gemar
berburu fakta-fakta yang sarat ideologi Islam dan perjuangan, buku ini sangat
layak dibaca dan menjadi referensi kita akan kebusukan pihak-pihak yang
menginginkan keruntuhan Islam di muka bumi. Allahu Akbar!!!
0 komentar:
Posting Komentar