Senin, 13 Januari 2014

TAMU




Tamu itu datang lagi, membuat perasaanku berkecamuk tak karuan. Yang jelas, bukan karena senang akan kedatangannya karena aku amat berharap tak melihatnya kali ini. Tapi lagi-lagi, ia bertandang di sela-sela rasaku yang harap-harap cemas.
Ahhh,,, kuhempaskan diri, kubenamkan wajah di balik bantal, suaraku mulai sesenggukan. Pipiku menghangat, dialiri butir-butir air yang perlahan tetapi pasti tercurah dari mataku. Hatiku tak henti-hentinya bertanya, “Mengapa? Mengapa ia datang lagi .... “
Kembali aku menangis, sejadi-jadinya hingga membuat tatapan heran plus bengong dari si abang  yang tiba-tiba sudah berada di sampingku. Pelan ia goncang-goncangkan bahuku, sambil dituntunnya aku mengucapkan istighfar... Ahhh,, “kenapa pula saya disuruh istighfar?” sengitku sambil menepis tangannya. “Saya gak kerasukan, istigfar, istigfar, tu udah istigfar,” ketusku sambil terus menangis bombay... (Duuu :D)
            Diketusin sedemikian rupa, eh si abang malah senyum-senyum sendiri sambil geleng-geleng. Tuh, yang kerasukan siapa coba ... Aku melanjutkan lagi parade tangisku sambil sesekali mengusap hidung yang mulai meler. Kembali si abang menasihati, “tamu itu kan disambut kedatangannya dengan bahagia, disyukurin istriku ini masih setia dikunjungi, alhamdulillah kan,” ckckck tanpa perasaan. Aku pasang tampang cuek. Biarin! Mentang-mentang si abang sering dikunjungi tamu dan pergi bertamu, ya dianggap enteng. Gak tau aja, tamu yang ini beda... Bukan orang, bukan hewan, heee. Dia cuma bertamunya ke cewek-cewek... Dulu sih senang aja tuh tamu datang, kan sekarang beda...
Si Abang gak tau sih gimana disindir mertua.. Gak enak ditanyain terus ma tetangga. Si abang kan emang sibuk.... “Mana tauuuu beginian.......” aku membatin.
            Setelah reda si tangis, akhirnya aku menyerah saja dengan kedatangan si tamu, emang gak bisa dicegah juga sekarang... Dan setelah kupikir-pikir, nasihat si abang tadi emang ada benarnya. Syukur masih setia dikunjungi... Bukan karena kedatangan si tamu menjadi indikator bahwa usaha dan doa kami untuk memiliki momongan belum dikabulkan ma Allah, tapi kan kedatangan si tamu yang rutin insya Allah menandakan kalau aku sehat dan baik-baik saja kan. Banyak wanita yang bahkan seumur hidupnya tak dikunjungi si tamu yang sering di panggil “Miss M” ini. Bayangkan perasaan mereka. Lagi pula, usia pernikahanku dengan si abang baru memasuki bulan ke-7, masih banyak kesempatan untuk berusaha dan meminta kepada Sang Maha Pemberi Rezeki. Pasti indah pada waktunya kan,,, ^-^
            Segera kuucapkan istigfar, memohon ampun kepada Allah karena sempat menyalahkan keputusan-Nya. Sekaligus minta maaf kepada si abang juga, udah bersikap kayak tadi. Buat si tamu juga, welcome  deh.
Wah, wah,, melet punya momongan tapi mesti sabar dulu nih. Sabarrrr..... :DDD


















2 komentar:

Parlina Wi mengatakan...

:)
semoga segera, aamiin :)

Unknown mengatakan...

Aamiiin... Syukron :)

Posting Komentar