Rabu, 06 April 2016

Resensi Novel Meski Cinta Saja Tak Pernah Cukup



Judul Buku       : Meski Cinta Saja Tak Pernah Cukup
Penulis             : Deasylawati P.
Penerbit          : Indiva Media Kreasi
Tahun Terbit   : Maret 2014
Tebal Buku      : 368 hlm
Ukuran Buku   : 20cm
ISBN                 : 978-602-1614-07-05
Harga              : Rp60.000,-
Kategori          : Fiksi dewasa (pernikahan)

Melengkapi Cinta Agar Berkah dan Bahagia

            Silmi dan Yunan, dua rekan kerja biasa saja. Siapa sangka, kisah mereka bermula sebakda akad yang menjadikan keduanya pasangan suami istri dalam sebuah pernikahan kilat. Daniar, lelaki yang seharusnya menjadi mempelai laki-laki tiba-tiba mengundurkan diri. Yunan yang awalnya datang mendampingi, rela menjadi pengantin pengganti. Dua insan dengan kepribadian 180 derajat berbeda itu resmi menjadi pasutri.
            Awalnya. Yunan dan Silmi mengira semuanya akan mudah. Nyatanya, pernikahan mereka begitu sulit. Yunan, sang lelaki dengan mata taman bunga itu berubah menjadi dingin dan beku. Silmi pun bertahan dengan sikap keras kepalanya. Yunan menyadari hati istrinya telah terlanjur tertambat pada lelaki dengan senyum surya yang hampir menjadi suaminya itu. Namun, hati Silmi pun mulai terusik tatkala seorang gadis yang telah lama menyimpan perasaan untuk suaminya, terang-terangan meminta menjadi yang kedua.
            Akankah keduanya mampu mempertahankan bahtera rumah tangga mereka? Atau justru harus berakhir bahkan sebelum mereka memutuskan untuk memulai? Siapakah sebenarnya lelaki dengan senyum surya itu dan apa hubungannya dengan masa lalu Silmi? Apa benar, cinta saja tak pernah cukup untuk membangun sebuah rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah seperti yang semua orang inginkan? Lalu, jika cinta saja tidaklah cukup, apalagi yang dibutuhkan?
*****
            Sakinah, mawaddah, wa rahmah adalah tiga hal yang didambakan setiap pasangan pengantin. Pun bagi mereka yang mendoakan, ketisga hal ini adalah seuntai doa yang senantiasa terucap tatkala mendoakan atau bertemu dengan pasangan pengantin. Sayangnya, tidak setiap pasangan mendapatkannya dalam rumah tangga sehingga rumah tangga menjadi kering kerontang, hampa dan tidak bahagia. Mungkin saja dari luar kelihatannya adem ayem dan bahagia, namun jauh di dalam diri, pernikahan tanpa ketiga hal tersebut tentu akan melahirkan kesepian dan gejolak batin tersendiri. Bahkan mereka yang dulunya menikah atas nama cinta, atau sekarang sesungguhnya masih saling mencinta, tak urung merasakan kehampaan tersebut. Lalu, jika cinta_yang konon katanya adalah hal paling pokok dan paling penting untuk tetap bersama_itu tak juga mencukupi kebutuhan akan rumah tangga yang menentramkan, ada hal lain yang dibutuhkan? Jawabannya sangat ada! Itulah yang saya temukan dalam novel ini. Jawaban yang tersaji dengan indah dan menyentuh.
            Novel ini merupakan buah karya dari Deasilawaty P., salah satu penulis yang sudah meraih berbagai penghargaan di dunia tulis menulis. Salah satu yang menjadi alasan mengapa saya senang membaca karya-karyanya, baik fiksi maupun nonfiksi, yaitu pesan dan nilai-nilai Islami yang selalu ada di dalamnya. Jadi, menulis sembari berdakwah, barangkali ini yang menjadi salah satu tujuan beliau menulis. Hehehe, sok tau nih saya ^_^
            Meski Cinta Saja Tak Pernah Cukup ini bahasan utamanya mengetengahkan persoalan yang sering dialami pasangan suami istri dalam rumah tangga, baik bagi mereka pengantin baru maupun yang sudah lama menikah, yaitu tak adanya ketenteraman dalam rumah tangga atau tiadanya rasa sakinah. Terbit tahun 2014 silam melalui Penerbit Indiva (Indiva media Kreasi) yang selalu melahirkan buku-buku berkualias dan sarat nilai-nilai Islami.
            Ketika pertama kali membaca judul dan kemudian mengintip sinopsisnya, Meski Cinta Saja Tak Pernah Cukup, saya langsung berpikir apakah lagi yang dibutuhkan selain cinta dalam sebuah rumah tangga. Ehm, Sahabat juga penasaran? Yaaa baiklah saya bocorkan beberapa hal tersebut.
            Pertama, niat. Sedemikian pentingnya esensi sebuah niat sehingga hadits Rasulullah tentang niat menempati urutan pertama dalam kumpulan hadits arba’in yang sering kita baca. Mengapa? Karena niat adalah pondasi dari semua amalan. Setiap usaha manusia akan dikembalikan kepada niatnya (hal.232). Jadi, jika niat awal menikah adalah untuk beribadah, Allah menjanjikan bahwa pernikahan yang berkah akan mendapatkan sakinah, ketenangan batin, mawaddah, kecintaan di antara pasangan, dan rahmat atau kasih sayang. Pernikahan yang hanya dilaksanakan atas nama cinta tanpa diniatkan untuk beribadah kepada Allah, maka seiring waktu akan kehilangan kehangatannya seiring cinta yang kian memudar.
            Kedua, mencintai adalah sebuah pilihan. Ijinkan saya mengutip uraian Aida kepada Silmi yang menurut saya amat penting, “Silmi, ketika kita bertemu dengan orang yang membuat kita tertarik, itu bukan pilihan, itu kesempatan. Ketika kita bertemu dengannya dalam suatu peristiwa, itu juga bukanlah pilihan, itu adalah kesempatan. Dan ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, itupun, sekali lagi, Silmi, bukanlah pilihan, itu adalah kesempatan. Akan tetapi, Silmi sayang, bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, bahkan dengan segala kekurangannya, itu bukan lagi kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walau apa pun yang terjadi, itupun adalah pilihan. Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasangan kita, dan kita tetap memilih untuk bersamanya, dan tetap mencintainya, itulah pilihan.” Jadi, cintailah pasangan Anda yang telah Allah berikan, bukan seseorang di luar sana yang pernah Anda inginkan.
            Ketiga, cinta itu harus diupayakan. Apabila niat menikah adalah untuk beribadah kepada Allah, maka hal ini tidak akan terasa sulit karena segala bentuk usaha untuk menyenangkan pasangan bertujuan untuk meraih ridho Allah semata. Salah satu bentuk cara mengupayakan cinta ini adalah belajar memahami pasangan dengan segala sifat dan kekurangannya yang mana hal ini merupakan kegiatan belajar seumur hidup.
            Keempat, komunikasi. Banyak pasangan suami istri sering melupakan bahwa komunikasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi pondasi berdiri dan kokohnya sebuah rumah tangga. Terkadang, kita berharap dan menuntut pasangan kita mengerti apa yang kita mau tanpa kita harus mengatakannya. Kita lupa bahwa pola komunikasi pada laki-laki dan perempuan itu berbeda. Perempuan, selalu ingin dimengerti melalui bahasa tubuh tanpa merasa perlu mengucapkan kata-kata. Sedangkan laki-laki, jarang bisa menangkap hal ini. Mereka, kaum Adam lebih suka menggunakan kata-kata yang jelas sehingga tau apa yang diinginkan pasangan. Nah, disinilah manfaat komunikasi dua arah harus dilakukan antara suami istri sehingga apa yang menjadi keinginan masing-masing dapat dimengerti oleh pasangan.
            Kelima, saling memahami, tak sekedar saling mencintai. Karena perbedaan akan selalu ada, tiada habisnya. Maka dalam hal ini suami istri harus saling memahami, menepis ego masing-masing.
            Keenam, baik suami maupun istri, harus mengetahui dan memaknai fungsi masing-masing dalam rumah tangga. Suami sebagai qowwam yang memiliki hak untuk dihormati dan diperlakukan layaknya pemimpin, pun juga harus bisa menempatkan diri sebagai sang qowwam itu sendiri. Begitu pun dengan sang istri, harus menyadari hak dan tanggungjawab sebagai istri dan senantiasa memuliakan suami.
            Nah, itu dia beberapa hal pokok yang harus terpenuhi dalam rumah tangga untuk melengkapi cinta agar rumah tangga senantiasa nyaman dan menenteramkan hati. Pelajaran yang amat berharga, kan? Itulah yang menjadi kelebihan dari novel ini. Selain hal-hal tersebut, ada juga hal-hal lain yang menjadi kelebihan dari novel ini. Mau tau? Yuk simak...
-       Bahasa yang digunakan sederhana namun sarat makna. Tak ada kata-kata yang sia-sia. Indah dan mengalir lincah. Gampang dicerna sekaligus menyentuh, mengharu biru, sekaligus juga ringan.
-       Masing-masing tokoh memiliki kekuatan karakter masing-masing sehingga saya bisa “mengindra” rupa para tokoh dengan sifat dan wataknya. Jadi, sembari membaca seakan-akan para tokoh dengan rangkai kejadian tervisualisasi dengan baik dalam pikiran saya.
-       Menggunakan sudut pandang yang berganti-ganti sehingga pembaca diajak menatap jalan cerita dari dua sisi. Pertama, menggunakan sudut pandang orang pertama yaitu “aku” ketika penulis bercerita sebagai Silmi. Kedua, sudut pandang orang ketiga / ia dimana penulis memosisikan diri sebagai pengamat atau pencerita dari apa yang dipikirkan atau dilakukan tokoh-tokoh lainnya. Jadi, terasa unik dan sama sekali tidak membosankan pembacanya karena pembaca pun diajak terlibat sebagai tokoh aku sekaligus juga pengamat.
-       Selain pesan penting untuk suami istri seperti yang sudah saya uraikan di atas, penulis juga memiliki pesan lain yang tak kalah berharganya untuk para muslimah yang masih sendiri alias jomblo. Pesan ini diwakilkan oleh tokoh Dellia. Yang saya maksud pesan penting disini yaitu bahwa banyak orang, khusunya perempuan yang memang mudah tersentuh virus merah jambu (termasuk para aktivis atau jilbaber juga para ikhwan yang jelas-jelas mengetahui hal ini berbahaya bagi hati), sering keliru mengartikan cinta atau awalnya mungkin rasa itu memang cinta tapi ketika cinta dialamatkan kepada orang yang salah di waktu yang salah, kemudian perasaan itu terus dipelihara sehingga ia berubah menjadi nafsu yang mengharuskan seseorang itu untuk memiliki atau dimiliki. Hari-hari pun tak tenang hatta sang dambaan telah bersanding dengan orang lain. Hati terus mencari celah untuk membenarkan perasaan diri, bahkan rela menyakiti orang lain demi perasaan itu. Maka, bagi siapapun yang jatuh hati pada orang yang jelas-jelas belum dihalalkan untuknya, janganlah terus memelihara perasaan itu demi kebaikan diri dan orang lain. Biarkan ia indah pada waktunya bersama ia yang dihalalkan Allah.
-       Wanita dibolehkan untuk “mengajukan” diri dengan cara-cara yang makruf. Sebagaimana kita ketahui, Bunda Siti Khadijah pun melakukan hal demikian kepada Rasulullah SAW. Hal ini tidaklah mengurangi kehormatan seorang wanita sedikitpun, asalkan niatnya memang untuk mencari ridho Allah dan menjaga kesucian diri. Namun, apabila hal ini dilakukan karena suatu niat tertentu, misalnya hanya untuk memiliki orang yang dicintai, juga menyakiti hati dan perasaan sesama wanita, seperti yang diperankan oleh tokoh Fira dan Dellia, maka tindakan mengajukan diri yang seperti ini malah menghilangkan harga diri dan merusah ukhuwah / hubungan dengan orang lain.
-       Cara penulis mengemas nilai-nilai dan pesan Islami dalam novel ini begitu apik, yang disampaikan melalui rangkaian peristiwa yang dialami para tokohnya. Meski tak dinyatakan segamblang mungkin, tapi dari karakter dan cara bersikap para tokoh, seperti Silmi, Daniar, Dellia, Rifki, sangat jelas mereka adalah orang-orang “tarbiyah.” Nah, justru disinilah letak pesan tersebut. Disampaikan dengan indah oleh penulis melalui kekurangan dan karakter masisng-masing tokoh beserta dilema dan persoalan yang mereka hadapi. Kita diingatkan untuk senantiasa waspada akan jerat-jerat iblis yang bisa mengeruhkan hati dan pikiran.

            Nah, itu tadi ulasan saya mengenai berbagai kelebihan dari novel ini. Adapun tentang kekurangan, saya tak menemukan dan tak berniat mencarinya. Saya terlanjur suka dengan novel ini J
            Meski Cinta Saja Tak Pernah Cukup ini merupakan buku kesekian karya Deasylawati P. yang saya baca. Selain novel ini, karya beliau yang sangat saya sukai yaitu buku nonfiksi P3K yang juga terbitan Indiva. Bahasanya sangat renyah dan inspiratif.
            Nah, itu tadi ulasan saya mengenai novel ini. Kesimpulan saya, novel ini sangat layak dibaca oleh siapapun, baik mereka yang sudah menikah maupun yang masih menjomblo. Menghibur, mengedukasi tanpa menggurui, mengharu biru. Anda bisa dapat ilmu seputar pernikahan seperti yang bisa didapatkan pada seminar-seminar pernikahan. Nah, asik kan?
Yuk baca bukunya. Selamat bertamasya di kebun kata yaa,,, jangan lupa memetik buah hikmahnya dan aplikasikan dalam kehidupan ya biar tambah bermanfaat ^_^

           
           



0 komentar:

Posting Komentar