Penulis : Riawani Elyta
Penerbit : Bentang Pustaka
ISBN : 978-602-7888-20-3
Tahun Terbit : Maret, 2013
Tebal Buku : 226 halaman
Ukuran Buku : 20,5 cm
Harga Buku : Rp39.000,-
The Coffee
Memory, Cita Rasa Cinta dalam Aroma
”Cinta platonis, selayaknya kopi pertama yang
membuatmu terkesan, sangat terkesan, hingga tahun-tahun yang berlalu tetap
tidak mampu membungkam memorimu akan cita rasa cinta, aroma, dan jenisnya, dan
akan tetap mengenangnya sebagai kopi terbaik meski setelahnya kamu mengenal dan
menghirup puluhan jenis kopi yang lain.”
***
Dania
menjadi begitu kacau dan rapuh pasca kecelakaan yang merenggut Andro, sang
suami, untuk selama-lamanya dari kehidupan Dania. Dania pun mendadak menjadi
begitu benci pada aroma kopi yang senantiasa mengingatkannya kepada Andro dan
hari-hari mereka yang begitu pekat dengan aroma dan rasa minuman tersebut.
Andro dan Dania memang pencinta sejati aneka jenis kopi sehingga tak satu pun
hari mereka lalui tanpa menyesap kopi olahan sendiri. Kecintaan yang
menginspirasi lahirrnya kafe Katjoe Manies milik mereka yang selalu menampilkan
berbagai kopi dengan racikan dan rasa yang khas sebagai sajian utama. Kepergian
Andro membuat Dania mesti mengambil alih tanggungjawab yang selama ini lebih
banyak dipikul Andro.
Persoalan
baru pun mulai muncul dalam pengelolaan Katjoe Manies. Diawali dengan
hengkangnya dua karyawan secara diam-diam, disusul dengan munculnya
persoalan-persoalan lainnya. Redi, saudara ipar yang licik dan terlebih sering
dikenal karena image negatifnya, mendadak muncul dan keukeh memenawari Dania agar menjual saja kafe Katjoe Manies
kepadanya. Persoalan berikutnya yaitu munculnya kafe baru, Bookafeholic, di
depan kafe Dania sebagai saingan, yang berhasil merampas sebagian besar
pelanggan dan seorang barista handal
dari kafe Dania. Hal lain yang tak kalah mengganggu, bahkan mengacaukan hari-harinya,
yaitu kemunculan dua lelaki itu, Pram dan Barry. Pram, lelaki yang dulu pernah
sangat akrab dengannya yang ternyata adalah pemilik kafe baru, Bookafeholic
itu. Barry, lelaki yang baru beberapa minggu menjadi barista di kafe Dania, nampaknya menyimpan sesuatu yang misterius
sejak awal kedatanggannya ke kafe tersebut. Persoalan-persoalan lain yang
kemudian bertandang secara beruntun pun tak kalah hebatnya. Sultan, putra
semata wayang Dania mesti dilarikan ke rumah sakit karena positif terkena demam
berdarah. Puncaknya adalah Kafe Katjoe Manis yang menyimpan segala mimpi dan
kenangan Dania bersama Andro terbakar hangus tanpa sisa.
Apa
yang akan dilakukan Dania selanjutnya? Haruskah Dania menyerah terhadap bisnis
kafenya yang terasa sulit setelah kebakaran itu? Haruskah Dania menerima
lamaran Pram, atau berpaling kepada Barry yang ternyata diam-diam menaruh
perhatian lebih kepadanya? Ahh,, Dania tak pernah mengira bahwa ternyata kopilah
yang menjadi penghubung antara mereka semua...
*****
Riawani Elyta, penulis novel ini dan
juga telah menulis banyak novel laris dan buku antologi, merupakan salah satu
penulis inovatif yang karya-karyanya bahkan bermunculan secara beruntun dalam
rentang waktu yang hampir bersamaan. Menandakan bahwa dunia tulis menulis telah
menjadi bakat yang melekat pada dirinya. Tampak jelas bakat ini tidak muncul
begitu saja melainkan telah menjadi diasah sehingga menjelma kebiasaan. Novel-novelnya
selalu menyajikan tema yang baru dengan ciri khas bahasanya yang ringan dan
mudah dicerna.
Novel ini menyajikan sesuatu yang
benar-benar baru meski idenya berasal dari hal yang sederhana dan sangat akrab
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu kopi. Kopi yang bagi kebanyakan orang hanya
menjadi minuman rutin maupun sekadar penyela dalam keseharian, mampu diangkat
menjadi sebuah bahasan yang dituturkan dengan sangat lengkap dan menarik
disertai dengan segala “pernak-perniknya” dengan begitu lugas dan mendetail
dalam novel ini. Dari proses, pengolahan, penyajian, peralatan, dan segudang
informasi tentang dunia kopi yang ternyata begitu unik disajikan padu dengan
kisah Dania sang tokoh utama bersama para tokoh lainnya, benar-benar memberikan
informasi dan sudut pandang baru tentang minuman yang satu ini. Di setiap awal
bab selalu terdapat quote, informasi tentang dunia kopi, hingga resep dan tips
agar menikmati kopi bisa menjadi lebih nikmat. Selain itu, gaya pengemasan dan
cover novel ini benar-benar unik, kopi banget.
Hal-hal tersebut menambah poin plus dalam novel ini .
Adapun poin terpenting yang ingin
disampaikan penulis melalui novel ini, menurut saya, adalah sebuah motivasi
agar kita tak gampang menyerah terhadap cobaan dan rintangan kehidupan. Seberapapun
beratnya cobaan dan rintangan yang hadir dalam kehidupan seseorang, baik itu
dalam kehidupan pribadi maupun dunia bisnis yang digeluti, bahwa seseorang itu
tetap harus bangkit, bertahan, dan memperjuangkan mimpi dan harapan, bukan
menyerah pada keadaan. Terlebih bagi pengusaha atau pebisnis yang memang
senantiasa dihadang oleh masalah internal maupun eksternal, misalnya seperti
pada novel ini, masalah yang muncul yaitu masalah pada diri sang tokoh yang
mesti “bangkit” kembali dari keterpurukan pasca musibah yang merenggut nyawa
sang suami, bagaimana ia semestinya mengelola para karyawan kafenya, pentingnya
inovasi dalam usaha, munculnya para pesaing bisnis, terjadinya peristiwa
kebakaran yang memusnahkan kafe dan segala asetnya, hingga akhirnya ia mesti
memilih untuk bangkit dan memulai lagi usahanya, bukan memilih menyerah dan
kalah. Inilah poin penting yang menjadi tema utama dalam novel ini untuk
ditujukan kepada para pembaca. Benar-benar memotivasi, bahka menginspirasi
tumbuhnya keinginan untuk memiliki bisnis serupa seperti yang dituturkan dalam
cerita.
Bersanding
dengan segala kelebihannya, ada poin yang sedikit mengurangi konsentrasi saya.
Beberapa hal tentang dunia kopi yang diceritakan, sebagiannya masih benar-benar
baru bagi saya sehingga saya mesti rehat
sejenak membayangkan terlebih dahulu, misalnya seperti rupa-rupa peralatan dan
teknik pembuatan kopi yang ternyata bermacam-macam. Setting lokasi yang hampir
sebagian besar di kafe otomatis membuat cerita jadi agak sempit. Tapi memang
justru membuat ceritanya tetap fokus. Emosi yang dihadirkan kurang terekspresi,
mungkin karena sang tokoh utama memang berkarakter plegmatis.
Adapun gaya bertutur yang digunakan
lebih didominasi oleh narasi yang dipaparkan tokoh utamanya dengan sudut
pandang orang pertama dengan kata ganti “aku.” Sebagai latar tempat atau
lokasi, kota Batam yang memang makmur dengan pesatnya laju bisnis menjadi
pilihan. Saya kira karena memang penulis sudah begitu mengenal setiap sudut
kota ini sehingga setting lokasi dalam novel ini menjadi salah satu pendukung
yang menguatkan setting cerita, sama seperti kedua novel lainnya, Jasmine dan
Tarapuccino (A Cup Of Tarapuccino) yang juga mengambil setting di kota ini. Bahkan
dalam novel ini juga disisipkan nama Bread Time Bakery dan pemiliknya yang
terdapat dalam novel Tarapuccino(A Cup Of Tarapuccino) . Dunia atau tema yang
dibahas antara novel The Coffee Memory dengan Tarapuccino juga masih dalam
lingkup yang sama, yaitu seputar bisnis kuliner. Namun pada The Coffee Memory
ini ceritanya fokus tentang seluk beluk dunia kopi dan bisnisnya sedangkan pada
novel Tarapuccino konflik tidak hanya seputar kuliner yang diwakili oleh Bread Time Bakery melainkan juga pada
dunia illegal trading serta konflik perasaan yang lebih tajam.
Persamaannya selain terletak pada kesamaan bidang pekerjaan yang dihadirkan
yaitu bisnis kuliner, tokoh utama Dania pada novel The Coffee Memory dan Tara
pada Tarapuccino adalah sama-sama “terjebak” di antara dua tokoh pria yang
miliki perasaan yang sama terhadap sang tokoh utama perempuan. Dari kedua novel
ini, pilihan utama saya masih tetap Tarapuccino (A Cup of Tarapuccino). karena
uraian kisah dan konfliknya menurut saya lebih dinamis dan memacu adrenalin.
Well, yang terpenting dari setiap novel karya mbak
Riawani ini selalu tak hanya menyajikan fiksi, tapi juga nilai-nilai penting
dalam kehidupan.. Memiliki novel ini menambah pengetahuan dan sudut pandang
baru para pembaca. Segar,“berisi” dan
juga unik. Sangat layak dimiliki.
Finally, happy reading ...
2 komentar:
Makasih yaa reviewnya, Makasih juga udah baca novel2ku:-)
sama-sama Mbak.. semoga bisa mengikuti jejak Mbak, menebar ilmu dan kemanfaatan untuk banyak orang...
Posting Komentar