Cinta....
Apa yang lebih
indah dari perasaan cinta, bahkan ketika ia mengurai air mata???
Aku selalu ingin
menulis tentang kisah cintaku, tapi kali ini biarkan aku menulis tentang cinta
antara dua insan yang aku cintai... Ya! Ini kisah perjalanan cinta antara ayah
dan ibuku...
*****
34 tahun
silam...
Tiba-tiba
saja bumi terasa terlalu sempit ketika musibah itu terjadi. Dua waktu yang
hampir bersamaan, di tempat yang berbeda, dua insan manusia berbeda jenis itu
kehilangan pasangan hidup tempat mencurahkan kasih sayang ataupun merebahkan
lelah. Sang pria kehilangan istri yang telah memberinya dua putra dan seorang
putri akibat sakit berkepanjangan. Sang wanita kehilangan lelaki yang telah
melindunginya dalam naungan rumah tangga selama tiga tahun hanya dalam hitungan
jam dari waktu lelakinya pamit
menengok tanaman mereka di sawah. Lelakinya
pergi untuk selamanya dalam hujan berangin, tewas tertimpa sebatang pohon ara
tua yang tiba-tiba tumbang mengenainya. Sungguh pilu, apalagi kepergian sang
tambatan hati meninggalkan pula anak-anak yang keseluruhannya masih kecil,
bahkan belum satu pun dari mereka yang sudah sekolah. Sang lelaki memiliki tiga
anak yang masing-masing berusia 6, 5, dan 3 tahun sedangkan sang wanita
ditinggalkan dengan anak lelakinya yang masih berusia 2 tahun.
Alangkah besarnya rasa sedih dan
kehilangan itu, terlebih ketika memandang anak-anak yang masih kecil dan belum
mengerti tentang kematian. Terkadang mereka bertanya, kemana ibu? Kemana ayah? Kenapa
ibu tak bangun-bangun? Ahhh,,, hati dan pikiran bahkan terasa sulit untuk
mencerna tentang takdir dan rencana-Nya. Namun begitulah hidup. Bahkan cobaan
terberat tak boleh memberangus iman dan keyakinan akan hikmah di balik setiap
peristiwa.
Setahun berlalu semenjak hari yang kelabu
itu. Sepi dan rindu kadang terasa sesak dan berlabuh pada sujud panjang di
malam-malam yang senyap. Hingga tibalah pada suatu hari dimana pertemuan
keluarga itu digelar. Sang duda diajak untuk silaturahim ke rumah kenalan orang
tuanya. Sebenarnya ia tau, ada maksud di balik ajakan itu. Orang tuanya pernah
bicara tentang anak perempuan dari kenalannya yang juga menjanda karena
ditinggal mati suaminya. Bukan enggan untuk bertemu, tapi bayangan sang istri
masih belum bisa dibiarkannya untuk ditempati wanita lain. Tapi perjalanan
takdir berkata lain. Kegigihan dari kedua keluarga akhirnya mempertemukan sang
duda dan janda itu dalam suatu ikatan pernikahan. Pernikahan yang canggung,
terlebih karena anak-anak yang belum mampu menerima sepenuhnya kehadiran seorang
ibu dan saudara tiri.
Suami dan istri baru, awalnya memang
tak terbiasa. Terlebih karena pernikahan mereka adalah hasil perjodohan dari
keluarga. Namun, waktu yang terus bergulir juga bisa menumbuhkan cinta antara
mereka. Cinta yang tumbuh karena komitmen untuk mengasuh anak-anak bersama
dalam rumah tangga yang utuh. Sang istri merawat ketiga anak tirinya bersama
putra tunggalnya dari suami terdahulu dengan cinta dan kehangatan meski karena
itu tak lantas membuat ketiga anak tirinya memanggilnya dengan panggilan ibu.
Mereka tetap memanggilnya dengan kata “bibi.” Tak apa, setidaknya putranya
memiliki sosok yang disebutnya ayah.
Membangun rumah tangga dengan
membawa anak masing-masing tentunya bukan perkara mudah. Bagi sang suami, kini
tanggungannya bertambah dengan kehadiran seorang anak tiri. Bagi sang istri
tentu terasa lebih berat lagi membagi rata perhatian dan kasih sayangnya secara
adil antara anak kandung dan anak tiri. Kesabarannya pun tak urung diuji dengan
berbagai tingkah bandel anak-anak itu. Ingin marah, sebisa mungkin harus bisa
menahan diri. Rasa-rasanya lebih mudah memarahi anak sendiri daripada memarahi
anak yang bukan darah daging sendiri. Tapi waktu memiliki caranya sendiri untuk
mengobati lelah-lelah yang sering menyambangi jiwa.
Pernah suatu ketika, ibu marah besar
kepada tiga anak tirinya tersebut. Perkaranya, mereka bertiga kompak mengerjai
si adik tiri yang masih mungil itu. Si adik ditinggal bermain sendiri di
halaman rumah, kemudian tertatih-tatih ia berjalan keluar dari pekarangan.
Mungkin insting polosnya begitu penasaran melihat cikar (cidomo) yang
berlalu-lalang. Nyaris tubuh mungilnya tertabrak seandainya sang kusir tidak
cekatan menghentikan laju kuda. Ibu yang sibuk beres-beres rumah terpekik
mengetahui hal itu. Alhasil, amarahnya memuncak dan nyaris memukul ketiga anak
tiri itu. Tapi kewarasan masih melekat sehingga hanya kata-kata bernada amarah
yang ia keluarkan. Pun begitu, tak urung membuat ketiga anak tersebut menangis
sampai sang ayah kembali dari ladang. Memang dasar anak kecil, langsung saja
mengadu sehingga membuat suasana rumah menjadi tak nyaman. Sang ayah jadi
berprasangka, mengira ibu kelewatan.Seandainya saja ayah terlebih dahulu
bertabayun dan berbaik sangka. Tak perlu aura rumah menjadi dingin. Namun,
lagi-lagi cinta menunjukkan keajaibannya. Karena cinta tak melulu hanya tentang
dirinya, tapi juga tentang sebuah keutuhan.
Perjalanan
waktu menguatkan rasa kasih antara suami istri itu. Dari pernikahan mereka,
lahir putra pertama yang kemudian disusul dengan anak kedua, ketiga, keempat,
dan kelima. Seiring perjalanan waktu pula anak-anak mereka tumbuh besar dan
sehat. Anak pertama dan kedua dari sang suami dengan istri terdahulunya bahkan
sudah menikah dan tinggal terpisah dari mereka. Ada yang sudah SMA dan SMP.
Rumah juga menjadi semarak dengan anak-anak mereka yang lain. Ahh, cinta
akhirnya mengalahkan lelah dan membebat luka-luka jiwa. Cinta yang tumbuh
bersama komitmen yang teguh. Cinta, yang juga membuatku lahir ke dunia ini.
Aku, anak kedua dari ayah dan ibuku, sang duda dan janda yang dulunya
dijodohkan itu. Hidup dan tumbuh bersama cinta meski terkadang batu cadas
menggores tapak kaki di setiap langkah-langkah kami. Cinta,,, keajaibannya
menyemarakkan dunia dan rumah cinta kami... J

Alasan kenapa saya
sangat menginginkan novel A Miracle of Touch:
Menurut saya, sangat
lengkap alasan untuk ingin memiliki dan langsung jatuh cinta kepada novel ini
meski baru membaca sinopsisnya saja. Setelah membaca behind the scene dan cuplikan dialog novelnya, wah, saya
benar-benar terpukau. Tema yang diangkat, setting, tokoh, dan kisah yang
berbeda benar-benar membuat saya penasaran. Apalagi tokoh yang ditampilkan
adalah orang India, otomatis novel ini menjadi beda dengan yang lain. Saya
memang penggemar cerita bollywood
sehingga ketika membaca tentang novel ini, saya semakin tertarik. Benar-benar
ingin membaca dan menuntaskan langsung isi ceritanya. Semoga saya bisa
beruntung dalam kuiz kali ini ^_^
2 komentar:
Berkunjung ke tulisan pemenang^^
Selamat ya, tulisan ini bagus, Pantas banget jadi pemenang GA dan dapet novelnya.
Saya tunggu kunjungan baliknya ke http://juwitazahar.blogspot.com ya.
Salam kenal :)
Salam kenal juga Mbak...
Makasih udah dibilang bagus :D
Alhamdulillah.. Yup, saya segera meluncur ke blognya...
Posting Komentar