Judul : Jejak Kaki Misterius
Penulis : Riawani Elyta, Kayla Mubara, Pujia Achmad, Dian Onasis, Diannur Fajria, Afin Yulia, Anik Nuraeni, Yurie Zhafiera, Hairi Yanti, Erlita Pratiwi, Ilham Fauzi, Binta Al Mamba, Wawat Smart, Vanda Arie
Lini : Lintang (Penerbit Indiva)
ISBN : 978-602-1614-86-0
Harga : 30K
**********
Buku Anak Berkualitas
dan Kebun Kata Berhikmah
Assalamu’alaikum ^_^
Sebelum memilih judul cerpen yang
paling bikin saya penasaran, ijinkan saya mengucapkan selamat, barakallah, kepada
Mbak Riawani Elyta dan kawan-kawan yang ceritanya dimuat dalam buku Jejak Kaki
Misterius ini. Semoga menjadi pohon amal yang kesejukan dan harum rasanya tetap
mengalir ke para penulisnya saat orang lain menikmati dan mengunyah buah
katanya. Semoga para pembaca, terutama anak-anak kita senantiasa dapat memetik
mutiara hikmah yang terkandung di dalamnya. Aamiiin...
Baiklah, karena soal pertama giveawaynya
adalah memilih tiga judul cerita yang paling bikin penasaran (milihnya susah,
berkali-kali, bagus-bagus semua), jadi saya memilih tiga cerita berikut :
1. Jejak
Kaki Misterius karya Mbak Riawani Elyta. Kenapa? Karena Jejak Kaki Misterius
ini merupakan karya salah satu penulis favorit saya. Selain itu, judulnya
digunakan sebagai judul bukunya. Judulnya pun menarik hati, membuat
bertanya-tanya jejak kaki siapakah itu? Jadi, sangat ingin membacanya.
2.
Buku
Pintar Yang Hilang by Kayla Mubara. Buku pintar? Seperti apa nih bukunya?
Kemana hilangnya? Wah, pasti membuat banyak orang penasaran nih dengan si Buku
Pintar. Semoga nggak dimanfaatin orang-orang yang nggak bertanggungjawab ^_^
3.
Peta
Ingatan Ule by Wawat Smart. Peta ingatan? Wah, terbayang sebuah peta dengan
segala garis hijau, biru, dan aneka warna yang menyatu dalam ingatan. Kalau
saya jadi anak-anak, pasti akan memikirkan judul ini sepanjang hari.
Lalu,
ciri-ciri buku anak yang baik itu seperti apa ya?
Jujur, saya merasa
miris mengamati fenomena anak-anak zaman sekarang. Sangat jauh berbeda dengan
masa-masa ketika saya kecil dulu. Anak-anak zaman sekarang hidup di tengah
gempuran modernisasi yang absurd dari
segala arah, terutama gempuran media televisi yang menayangkan aneka sinetron
dan acara musik serta joged-joged yang jauh dari kesan mendidik. Anak-anak
dibuat dewasa sebelum waktunya. Nyaris tak ada lagi tontonan yang ramah
terhadap perkembangan anak, apalagi tontonan yang mengandung nilai-nilai
pendidikan. Miris melihat artikel-artikel yang memuat foto anak-anak sekolah
dasar yang saling berpelukan meniru adegan pacaran sinetron di televisi.
Kasihan, sungguh kasihan anak-anak ini. Membuahkan kekhawatiran di hati kita
para orang tua yang masih peduli dengan perkembangan mereka.
Lalu, apa yang mesti
kita lakukan sebagai orang tua? Tugas utama kita adalah menanamkan nilai-nilai
moral dan akhlak yang baik di dalam jiwa mereka. Bagaimana? Salah satunya
adalah mengakrabkan anak-anak dengan buku. Buku adalah jendela dunia dan kebun
kata tempat pembacanya memetik buah berhikmah, kebajikan atau sebaliknya. Buku
yang baik akan memberikan pengaruh dan kesan yang baik, begitu pula jika buku
itu tidak baik. Dalam pemilihan buku-buku ini, kita juga harus selektif karena
banyak buku anak-anak yang materi dan isinya ternyata juga mengajarkan hal-hal
yang tidak baik serta menyimpang.
Kalau begitu, buku yang
baik itu seperti apa? Menurut saya, ada beberapa kriteria yang dapat kita
simpulkan, di antaranya :
·
Pandangan
pertama harus “menggoda.” Cover buku harus menarik dengan desain huruf dan
warna-warni yang menarik minat anak untuk refleks ingin meraih dan membukanya. Judulnya
pun dapat menarik minat dan mengundang rasa penasaran anak.
·
Ada
gambar dan ilustrasi yang menarik, misalnya dari segi warna, menggunakan gambar
dengan warna-warni ceria yang membuat anak betah berlama-lama menikmatinya.
·
Kalimat
cerita yang digunakan sebaiknya tidak terlalu panjang, bahasa yang digunakan
gampang dimengerti dan dicerna anak.
·
Cerita
harus masuk akal, tidak membuat anak berkhayal yang di luar logika atau
penalarannya.
·
Tokoh
yang ada dalam buku sebaiknya yang mudah diindra dan dibayangkan sosoknya oleh
anak-anak, misalnya bagaimana gambaran atau ciri fisik dan sifat si tokoh yang
diceritakan dengan lugas dan jelas.
·
Mengandung
pesan kebaikan, etika, dan nilai moral yang ditampilkan lewat tokoh-tokoh dalam
ceritanya sehingga anak-anak dapat menyimpulkan dari cerita tersebut mana yang
boleh ditiru atau dilakukan dan mana yang tidak boleh.
Adapun buku anak di
Indonesia saya rasa perkembangannya sudah lumayan memadai. Penulis-penulis
cerita anak dari kalangan yang memang peduli kian bermunculan. Harga-harga
bukunya pun sangat terjangkau untuk semua kalangan meski paket buku yang khusus
untuk seri batita dari salah satu penerbit ternama memang sangatlah mahal.
Hanya
saja, saya rasa dari segi penyebarannya, buku-buku ini masih sangat tidak
merata dikarenakan beberapa faktor. Misalnya, kesenjangan keberadaan toko buku
dan perpustakaan di setiap daerah atau kota. Di kota-kota besar, toko buku dan
perpustakaan dapat dengan mudah ditemui. Namun, di beberapa daerah toko buku
maupun perpustakaan masih sangat langka, di desa-desa biasanya perpustakaan
hanyalah perpustakaan sekolah yang sebagian besar bukunya adalah buku-buku
lama. Meski era internet sedang berjaya dan masyarakat dapat memesan barang
secara online, tapi tetap saja, di pedalaman atau kampung-kampung sana buku
anak masih sangat jarang. Selain itu, kesadaran orang tua untuk membelikan
anak-anak mereka buku bacaan sangat mempengaruhi.
Oleh karena itu, dalam hal ini
diperlukan kerjasama semua pihak agar anak-anak dapat merasakan nikmatnya
bersahabat dengan buku bacaan. Setiap orang tua, termasuk saya dan juga Anda,
pasti menginginkan buku-buku bacaan yang bermanfaat dan menuntun anak kepada
nilai-nilai kebaikan, bukan sebaliknya. Anak-anak ibarat kertas putih tanpa
noda, polos, dan cenderung mengikuti perilaku dan tindakan orang lain. Mereka sangat
cepat dalam meniru. Oleh karena itu, yuk kita berikan mereka contoh dan nutrisi
yang baik dari buku-buku yang mencerahkan. Karena saya, Anda, kita semua
mencintai anak-anak kita dengan harapan mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik
dan mandiri, bukan?
Oh iya, jangan lupa ketika membeli
buku anak, gunakan falsafah teliti dahulu
sebelum membeli ya Ayah, Bunda. Jangan lupa periksa dulu isi buku atau baca
sinopsisnya untuk memastikan buku yang akan kita beli benar-benar cocok untuk
anak-anak kita. Selain itu, perhatikan penulis atau penerbitnya. Salah satu
penerbit buku anak yang tak diragukan lagi kualitas dan nilai kebajikannya
yaitu Indiva Media Kreasi. Saya sangat suka dengan buku-buku terbitan penerbit
yang satu ini.
Semoga dunia buku anak Indonesia
semakin maju dan menghasilkan karya-karya yang positif untuk perkembangan
anak-anak kita. Kami cinta buku, selalu ^_^
selamat... tulisannya menang :)
BalasHapusSama-sama Mbak,, selamat juga Mbak menjadi pemenang pertama :-)
BalasHapus