Pages

Senin, 29 Februari 2016

Buku Anak Berkualitas dan Kebun Kata Berhikmah


Judul : Jejak Kaki Misterius
Penulis : Riawani Elyta, Kayla Mubara, Pujia Achmad, Dian Onasis, Diannur Fajria, Afin Yulia, Anik Nuraeni, Yurie Zhafiera, Hairi Yanti, Erlita Pratiwi, Ilham Fauzi, Binta Al Mamba, Wawat Smart, Vanda Arie
Lini : Lintang (Penerbit Indiva)
ISBN : 978-602-1614-86-0
Harga : 30K

**********

Buku Anak Berkualitas dan Kebun Kata Berhikmah

Assalamu’alaikum  ^_^
     Sebelum memilih judul cerpen yang paling bikin saya penasaran, ijinkan saya mengucapkan selamat, barakallah, kepada Mbak Riawani Elyta dan kawan-kawan yang ceritanya dimuat dalam buku Jejak Kaki Misterius ini. Semoga menjadi pohon amal yang kesejukan dan harum rasanya tetap mengalir ke para penulisnya saat orang lain menikmati dan mengunyah buah katanya. Semoga para pembaca, terutama anak-anak kita senantiasa dapat memetik mutiara hikmah yang terkandung di dalamnya. Aamiiin...
      Baiklah, karena soal pertama giveawaynya adalah memilih tiga judul cerita yang paling bikin penasaran (milihnya susah, berkali-kali, bagus-bagus semua), jadi saya memilih tiga cerita berikut :
1.     Jejak Kaki Misterius karya Mbak Riawani Elyta. Kenapa? Karena Jejak Kaki Misterius ini merupakan karya salah satu penulis favorit saya. Selain itu, judulnya digunakan sebagai judul bukunya. Judulnya pun menarik hati, membuat bertanya-tanya jejak kaki siapakah itu?  Jadi, sangat ingin membacanya.
2.     Buku Pintar Yang Hilang by Kayla Mubara. Buku pintar? Seperti apa nih bukunya? Kemana hilangnya? Wah, pasti membuat banyak orang penasaran nih dengan si Buku Pintar. Semoga nggak dimanfaatin orang-orang yang nggak bertanggungjawab ^_^
3.     Peta Ingatan Ule by Wawat Smart. Peta ingatan? Wah, terbayang sebuah peta dengan segala garis hijau, biru, dan aneka warna yang menyatu dalam ingatan. Kalau saya jadi anak-anak, pasti akan memikirkan judul ini sepanjang hari.

Lalu, ciri-ciri buku anak yang baik itu seperti apa ya?
Jujur, saya merasa miris mengamati fenomena anak-anak zaman sekarang. Sangat jauh berbeda dengan masa-masa ketika saya kecil dulu. Anak-anak zaman sekarang hidup di tengah gempuran modernisasi yang absurd dari segala arah, terutama gempuran media televisi yang menayangkan aneka sinetron dan acara musik serta joged-joged yang jauh dari kesan mendidik. Anak-anak dibuat dewasa sebelum waktunya. Nyaris tak ada lagi tontonan yang ramah terhadap perkembangan anak, apalagi tontonan yang mengandung nilai-nilai pendidikan. Miris melihat artikel-artikel yang memuat foto anak-anak sekolah dasar yang saling berpelukan meniru adegan pacaran sinetron di televisi. Kasihan, sungguh kasihan anak-anak ini. Membuahkan kekhawatiran di hati kita para orang tua yang masih peduli dengan perkembangan mereka.
Lalu, apa yang mesti kita lakukan sebagai orang tua? Tugas utama kita adalah menanamkan nilai-nilai moral dan akhlak yang baik di dalam jiwa mereka. Bagaimana? Salah satunya adalah mengakrabkan anak-anak dengan buku. Buku adalah jendela dunia dan kebun kata tempat pembacanya memetik buah berhikmah, kebajikan atau sebaliknya. Buku yang baik akan memberikan pengaruh dan kesan yang baik, begitu pula jika buku itu tidak baik. Dalam pemilihan buku-buku ini, kita juga harus selektif karena banyak buku anak-anak yang materi dan isinya ternyata juga mengajarkan hal-hal yang tidak baik serta menyimpang.
Kalau begitu, buku yang baik itu seperti apa? Menurut saya, ada beberapa kriteria yang dapat kita simpulkan, di antaranya :
·           Pandangan pertama harus “menggoda.” Cover buku harus menarik dengan desain huruf dan warna-warni yang menarik minat anak untuk refleks ingin meraih dan membukanya. Judulnya pun dapat menarik minat dan mengundang rasa penasaran anak.
·           Ada gambar dan ilustrasi yang menarik, misalnya dari segi warna, menggunakan gambar dengan warna-warni ceria yang membuat anak betah berlama-lama menikmatinya.
·           Kalimat cerita yang digunakan sebaiknya tidak terlalu panjang, bahasa yang digunakan gampang dimengerti dan dicerna anak.
·           Cerita harus masuk akal, tidak membuat anak berkhayal yang di luar logika atau penalarannya.
·           Tokoh yang ada dalam buku sebaiknya yang mudah diindra dan dibayangkan sosoknya oleh anak-anak, misalnya bagaimana gambaran atau ciri fisik dan sifat si tokoh yang diceritakan dengan lugas dan jelas.
·           Mengandung pesan kebaikan, etika, dan nilai moral yang ditampilkan lewat tokoh-tokoh dalam ceritanya sehingga anak-anak dapat menyimpulkan dari cerita tersebut mana yang boleh ditiru atau dilakukan dan mana yang tidak boleh.

Adapun buku anak di Indonesia saya rasa perkembangannya sudah lumayan memadai. Penulis-penulis cerita anak dari kalangan yang memang peduli kian bermunculan. Harga-harga bukunya pun sangat terjangkau untuk semua kalangan meski paket buku yang khusus untuk seri batita dari salah satu penerbit ternama memang sangatlah mahal.
Hanya saja, saya rasa dari segi penyebarannya, buku-buku ini masih sangat tidak merata dikarenakan beberapa faktor. Misalnya, kesenjangan keberadaan toko buku dan perpustakaan di setiap daerah atau kota. Di kota-kota besar, toko buku dan perpustakaan dapat dengan mudah ditemui. Namun, di beberapa daerah toko buku maupun perpustakaan masih sangat langka, di desa-desa biasanya perpustakaan hanyalah perpustakaan sekolah yang sebagian besar bukunya adalah buku-buku lama. Meski era internet sedang berjaya dan masyarakat dapat memesan barang secara online, tapi tetap saja, di pedalaman atau kampung-kampung sana buku anak masih sangat jarang. Selain itu, kesadaran orang tua untuk membelikan anak-anak mereka buku bacaan sangat mempengaruhi.
          Oleh karena itu, dalam hal ini diperlukan kerjasama semua pihak agar anak-anak dapat merasakan nikmatnya bersahabat dengan buku bacaan. Setiap orang tua, termasuk saya dan juga Anda, pasti menginginkan buku-buku bacaan yang bermanfaat dan menuntun anak kepada nilai-nilai kebaikan, bukan sebaliknya. Anak-anak ibarat kertas putih tanpa noda, polos, dan cenderung mengikuti perilaku dan tindakan orang lain. Mereka sangat cepat dalam meniru. Oleh karena itu, yuk kita berikan mereka contoh dan nutrisi yang baik dari buku-buku yang mencerahkan. Karena saya, Anda, kita semua mencintai anak-anak kita dengan harapan mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik dan mandiri, bukan?
          Oh iya, jangan lupa ketika membeli buku anak, gunakan falsafah teliti dahulu sebelum membeli ya Ayah, Bunda. Jangan lupa periksa dulu isi buku atau baca sinopsisnya untuk memastikan buku yang akan kita beli benar-benar cocok untuk anak-anak kita. Selain itu, perhatikan penulis atau penerbitnya. Salah satu penerbit buku anak yang tak diragukan lagi kualitas dan nilai kebajikannya yaitu Indiva Media Kreasi. Saya sangat suka dengan buku-buku terbitan penerbit yang satu ini.
          Semoga dunia buku anak Indonesia semakin maju dan menghasilkan karya-karya yang positif untuk perkembangan anak-anak kita. Kami cinta buku, selalu ^_^








2 komentar:

  1. selamat... tulisannya menang :)

    BalasHapus
  2. Sama-sama Mbak,, selamat juga Mbak menjadi pemenang pertama :-)

    BalasHapus